KEBUDAYAAN DI AUSTRALIA
The Ashes adalah seri pertandingan kriket tes yang diadakan antara Inggris dan Australia. Pertandingan ini adalah salah satu persaingan kriket internasional terbesar dan sudah ada sejak tahun 1882. The Ashes diadakan setiap dua tahun, secara alternatif di Britania Raya dan Australia. Sejak kriket menjadi olahraga musim panas, penyelenggaraan di belahan Bumi yang berbeda berarti pembagian seri terjadi antara 18 hingga 30 bulan. Satu seri "The Ashes" terdiri dari lima pertandingan Test, dua inning per pertandingan, di bawah peraturan kriket Test internasional. Jika seri ini dinyatakan seri, maka negara yang telah memenangkan the Ashes berhak menang kembali.
Persaingan Melbourne - Sydney
Telah terjadi sebuah persiangan lama, biasanya bersahabat tapi kadang-kadang memanas, antara kota Melbourne dan Sydney, dua kota terbesar di Australia. Persaingan antara kota ini adalah alasan mengapa Melbourne (kota terbesar pada waktu itu) maupun Sydney (kota tertua) dipilih sebagai ibukota Australia ketika bangsa ini masuk federasi tahun 1901. Karena ketidaksetujuan ini, bagian 125 dari Konstitusi Australia menyatakan bahwa Melbourne akan menjadi ibukota sementara, sementara ibukota Persekutuan baru berada di utara Murray River (menempatkannya di New South Wales daripada Victoria) tapi setidaknya 100 mil dari Sydney. Kota ini bernama Canberra. Melbourne berperan sebagai ibukota sejak 1901 hingga 1927, ketika Parliament House Canberra dibuka. Berbagai lembaga pemerintah Persekutuan terus beroperasi secara utama dari Melbourne atau Sydney setelah 1927. Kebanyakan departemen layanan sipil dipindahkan ke Canberra pada 1950-an, dan Mahkamah Tinggi Australia dipindahkan dari Melbourne ke Canberra tahun 1980.
Persaingan dan perbedaan antara koloni ini adalah fitur kehidupan pada Pra-Federasi Australia. Terdapat persaingan yang lebih asli antara koloni terkuat, New South Wales dan Victoria, dalam perdagangan. Sebagai dua koloni terbesar, kedua negara bagian percaya bahwa bangsa baru ini harus mengikuti model perdagangan mereka. Victoria memegang kebijakan proteksionisme dengan tarif yang diberikan pada barang yang datang dari koloni lain. New South Wales memegang kebijakan perdagangan bebas di mana semua barang yang masuk tidak diberi tarif. Persaingan ini memperlambat proses federasi; dua koloni ini setuju bahwa perdagangan antar koloni akan bebas tarif, tapi tarif ditetapkan pada barang dari luar negeri (kecuali Kekaisaran Britania Raya).
Sepakbola Australia (AFL) di Australia berawal di Melbourne, sementara liga rugby (NRL) di Australia berawal di Sydney. Ketika kedua olahraga memperluas popularitasnya hingga ke luar negara abgian sendiri, pusat sejarah dan spiritual kedua olahraga tetap berada di Melbourne dan Sydney, dan tak ada kota yang menyerobot kode sepakbola dominan kota lain (lihat pula Garis Barassi). Juga terdapat sebuah persaingan yang saling meningkat antara perwakilan A-League masing-masing kota, Sydney FC dan Melbourne Victory FC.
Sydney Harbour dengan Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge memiliki markah tanah yang paling dikenali secara internasional daripada kota-kota Australia manapun[rujukan?]. Sydney, dengan jumlah penduduk 4.2 juta, adalah kota terbesar di Australia. Melbourne adalah kota terbesar kedua dengan jumlah penduduk 3.8 juta, dan sering disebut sebagai ibukota seni [1], budaya[2] dan olahraga[2] Australia. Di sisi lain, Sydney bisa disebut kota keuangan [3] dan media[rujukan?]. Sementara Melbourne belakangan ini mengalahkan Sydney dalam pendapatan pariwisata domestik, [4] , Sydney masih menjadi destinasi pariwisata teratas bagi turis internasional.
Meskipun didirikan 47 tahun setelah Sydney, Melbourne berubah cepat menjadi sebuah metropolis besar dan karena demam emas Victoria tahun 1950-an, 'Marvellous Melbourne' menjadi kota terbesar dan terpenting di Australia tahun 1865. Sydney mengalahkan Melbourne sebagai ibukota di awal abad ke-20, dan banyak warga Sydney percaya penduduk Melbourne bergantung pada sejarah yang pudar dari hari-hari kejayaan kota di abad ke-19.[rujukan?] Tetapi, bila kebiasaan ini terus berlanjut, Melbourne akan kembali menjadi kota terpadat di Australia pada 2028 karena perluasan cepat Melbourne.[5]
http://ilhamzuhri.blogspot.com/2011_03_27_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar