Cari Blog Ini

Selasa, 09 Oktober 2012

ALTERNATIF SOLUSI MENANGANI TAWURAN ANTAR PELAJAR


Masih ingat dibenak kita akhir-akhir ini banyak diberitakan oleh media tentang tawuran yang terjadi dikalangan pelajar yaitu para siswa menangah atas (SMA) . Memang tawuran dikalangan pelajar sudah tidak asing lagi , mungkin dari jaman saya belom lahir tawuran itu sudah ada ,mungkin sudah menjadi hal yang biasa bagi para pelajar tawuran itu . Namun dahulu tawuran lebih identik dengan anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/STM) karna hampir semua muridnya laki-laki semua . Hal yang melatar belakangi terjadinya tawuran antar pelajar ini banyak sebabnya contohnya :  Memang  sudah menjadi warisan dari senior-seniornya , ada dendam kusumat antara siswa-siswanya bahkan banyak juga masalah didasari karna wanita .

            Kita ambil contoh Tawuran yang masih hangat diperbincangkan yaitu antara SMA 70 dengan SMA 6 , semua orang tau kedua sekolahan ini termasuk sekolah yang prestasinya cukup baik dijakarta , dan untuk masuk kesekolah ini harus mendapatkan nilai yang tinggi namun dibalik prestasi akademik yang baik siswa-siswa sma 70 dan 6 memiliki mental yang kurang baik , ya seperti tawuran ini. Kedua sekolah ini seperti ada “dendam “ atau mungkin sudah diwariskan dari senior-seniornya karena  dari tahun ke tahun kedua sekolah ini selalu tawuran . Tawuran antara SMA 70 dan SMA 6 24 September lalu mengisahkan duka yang dalam karena seorang siswa SMA 6 yang bernama Alawy Yusianto Putra tewas akibat terkena bacok oleh siswa SMA 70 yang bernama Doyok alias Fitrah Ramadhan, alawy tewas terkena bacokan didadanya . Saya membaca di sebuah artikel hasil penyidikan polisi kepada para siswa yang dibawa kekantor polisi , penyebab utama tawuran antara kedua sekolah ini adalah
 1. Mereka mengatakan tawuran itu sudah jadi budaya di sekolah mereka, sudah berlangsung turun-temurun dari senior mereka," terang Hermawan dalam keterangan pers di Mapolres Jaksel Senin
2.   Mereka punya batas daerah tertentu. Pihak sebelah dilarang memasuki daerah yang lain," ujar Hermawan. Misalnya, tutur dia, siswa SMA 6 dilarang memasuki Jalan Bulungan, yang menjadi wilayah SMA 70. Demikian pula, Jalan Mahakam adalah teritori SMA 6 dan menjadi wilayah terlarang bagi siswa SMA 70. 



            Ini merupakan contoh kasus tawuran pelajar , masih banyak lagi sebeneranya tawuran antar pelajar yang mungkin tidak ke ekspose kemedia massa. Kita perlu bertanya-tanya mengapa hal ini terus terjadi terhadap para pelajar indonesia ? banyak faktor memang yang menyebabkan terjadinya hal seperti ini baik dari internal maupun eksternal.  

            Saya punya sedikit cerita dahulu ketika saya bersekolah di salah satu SMK swasta dijakarta yang dahulunya terkenal karena tawuranya dengan SMK lainya , tetapi sudah cukup lama juga sudah tidak terdengar lagi tawuran . Para Guru dan Kepala sekolah memang membuat sanksi yang sangat tegas jika ada siswanya yang terlibat tawuran , sekolahan juga memberika ciri-ciri bahwa itu siswa dari SMK tersebut  dan sepulang sekolah guru-guru mengontrol siswanya berjarang 1km dari sekolah . Cara ini lumayan efektif  dan semoga disekolah lain mencobanya .
Menurut saya juga ada beberapa faktor yang mungkin dapat mengurangi atau menghilangkan tradisi tawuran pelajar . contohnya :




            Menurut saya pertama perhatian orang tua , itu sangat penting bagi para siswa yang beranjak dewasa yang sedang labil . Sesibuk apapun orang tua mereka harus memperhatikan ataupun melihat bagaimana anaknya kalau sedang disekolah dinasehakan , ataupun jika terlibat tawuran orangtua boleh menghukumnya agar mereka merasa bahwa tawuran ini tidak baik beri mereka pelajaran kerohanian agar dapat menahan amarahnya dan tidak ikut-ikutan kedalam tawuran tersebut.

            Kedua daripihak Sekolah , pihak sekolah memberikan pengarahan tentang bahayanya tawuran , memberikan siswa kegiatan yang positif  contohnya ekstrakulikuler , dan lainya atau bisa juga sebelum memulai belajar siswa yang muslim terlbih dahulu membaca al-quran bersama-sama untuk meningkatkan keimanan dan juga pihak sekolah harus memberi sanksi yang berat jika ada siswanya yang terlibat atau bahkan dikeluarkan agar siswa kapok dan tidak mengulanginya dan sanksi yang berat lagi .

            Dari pihak Aparat , Pihak aparat juga harus lebih keras memberikan sanksi kepada siswa yang ikut tawuran ataupun yang membawa senjata tajam , apalagi jika sampai membunuh . Berikan sanksi kurungan penjara yang cukup lama sesuai dengan perbuatanya , buat siswa itu kapok dan tidak mengulangi kesalahannya .
Maka dari itu kita harus pandai-pandai bergaul , karena kita salah bergaul makan akan menyesal dikemudian hari. Boleh berteman dengan siapa saja namun kita sebaiknya mengambil sisi positifnya saja .

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/01/18062186/Ini.Pemicu.Tawuran.SMA.6.dan.SMA.70


Tidak ada komentar:

Posting Komentar